Ada beberapa factor yang menghambat terjadinya perubahan di dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak
mengetahui perkembangan yang dapat memperkaya kebudayaan masyarakat tersebut.
2.Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat di sebabkan oleh kehidupan
masyarakat tertutup.
3.Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung
konservatif.
4.Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat ( vested interest ). Orang selalu
mengidentifikasi diri dengan usaha dan jasa-jasanya.
5.Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan. Masyarakat
khawatir ada unsure-unsur luar yang dapat menggoyahkan integrasi dan menimbulkan
perubahan pada aspek-aspek tertentu di dalam masyarakat.
6.Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup, terutama
yang datang dari barat. Pengalaman menimbulkan sikap penuh curiga dan khawatir
terhadap datangnya unsure-unsur baru
7.Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Setiap usaha perubahan pada
unsure-unsur budaya rohaniah, biasanya diartikan dengan usaha yang berlawanan
dengan ideology masyarakat yang sudah menjadi dasar kehidupan masyarakat tersebut.
8. Kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.
FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT
CIRI-CIRI MANUSIA MODERN
Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern. Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. ciri-ciri itu sebagai berikut.
1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh diluar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan dari pada ke masa lalu.
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5. Percaya diri.
6. Perhitungan.
7. Menghargai harkat hidup manusia lain.
8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9. Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
BAB 2 MANUSIA DAN ALAM
A. MANUSIA
Adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan kumpulan dari energy (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), dll.
# Ada 2 pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur- unsur yang membangun manusia :
1. Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu:
a. Jasad
b. Hayat
c. Ruh
d. Nafs
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur yaitu:
a. Id
b. Ego
c. Superego
B. HAKEKAT MANUSIA
1. Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2. Makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
3. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
4. Makhluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Ilmu psikologi berasal dan timbul dalam masyarakat barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang tersolasi, maka hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk social budaya mengandung 8 daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar, Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious), Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious), Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar.
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyrakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang di miliki masyarakat itu.
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta dari kata budhayah yang berarti budi/akal. Dalam bahasa latin disebut colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “ segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya”.
E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap bangsa/masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsure-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan manusia dapat di jumpai unsure besar seperti majelis permusyawaratan rakyat disamping unsure-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti, dll.
C. kluckhohn di dalam karyanya berjudul universal categories of culture mengemukakan, bahwa ada 7 unsur kebudayaan :
1. System Religi (system kepercayaan)
2. System organisasi kemasyarakatan
3. System pengetahuan
4. System mata pencaharian hidup dan system ekonomi
5. System teknologi dan peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud :
1. Kompleks gagasan,konsep,dan pikiran manusia
Wujud ini disebut system budaya, sifaatnya abstrak, tidak dapat di lihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivasi
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongret, dapat di amati atau diobservasi. Wujud ini sering di sebut system social.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluannya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya variations in value orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia. Secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Terjadi gerak atau perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap :
1. EKSTERNALISASI : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. OBYEKTIVASI : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. INTERNALISASI : Proses dimana masyarakat sergap kembali oleh manusia.
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Kasuari, salah satu burung khas dari Pulau Papua.
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi"[71][72] umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia bedasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo. [73]
Komodo, hewan reptil langka khas dari Nusa Tenggara
Meskipun demikian, Guinness World Records pada 2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8 juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak kawasan di daerah hilir (pesisir).[74] Menurut catatan Down The Earth, proyek Asian Development Bank (ADB) di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir, terlebih di musim hujan.[
SUMBER(WIKIPEDIA.COM)
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA BESERTA SUMBER DAYA ALAM
Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi Rupiah.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.[37]
Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi, menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing.[37] Pada era tahun 1970-an harga minyak bumi yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.[37] Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,[37] selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997[38] Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu,[39] yang disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut.[40] Namun demikian, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam mempengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.[41][42] Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.[43]
Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.[44] Sektor jasa adalah penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian menyumbang 14,0%.[45] Meskipun demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.[46]
Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.
Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.[47]
SUMBER(WIKIPEDIA .COM)
Hubungan Alam dengan Manusia
Dalam pelajaran ekologi manusia, kita akan dikenalkan pada teori tentang hubungan manusia dengan alam. Salah satunya adalah anthrophosentis. Di sana dijelaskan mengenai hubungan manusia dan alam. salah satu bentuknya adalah anthoposentris. dimana manusia menjadi pusat dari alam. maksudnya semua yang ada dialam ini adalah untuk manusia.
kalau dipikir-pikir emang benar sih. buat apa coba, ada sapi, ikan, padi, kalau bukan untuk makanan kita. buat apa ada kayu, batu, pasir, kalau bukan buat bangunan untuk manusia. buat apa ada emas, berlian kalau gak dipakai oleh manusia sebagai perhiasan.
Allah SWT. juga menjelaskannya dalam Al Qur’an, bahwa semua yang ada dialam ini memang sudah diciptakan untuk kepentingan manusia.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (al baqarah: 29)
tapi berbeda dengan anthoroposentris yang menempatkan manusia sebagai penguasa yang memiliki hak tidak terbatas terhadap alam, maka islam menempatkan manusia sebagai rahmat bagi alam.
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”(al anbiyaa’:107)
walaupun kita diberi kelebihan oleh Allah atas segala sesuatu di alam ini, tapi kelebihan itu tidak menjadikan kita sebagai penguasa atas alam dan isinya. Karena alam dan isinya tetaplah milik Allah. Kita hanya diberikan kekuasaan atas alam tersebut sebagai pengelola dan pemelihara, dan pemakmur.
Kemudia ketika kita berinteraksi dengan alam, tidak seperti paham antroposentris yang menghalalkan sebgala cara asal kebutuhan manusia terpenuhi, islam mengajarkan bahwa hak kita dalam memanfaatkan alam juga dibatasi oleh hak alam dan isinya itu sendiri.
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (al an’am:141)”
kita tidak boleh berlegih-lebihan dalam memanfaatkannya, sehingga menimbulkan kerusakan. seharusnya semua yang ada dialam ini kita jadikan sebagai sarana untuk berpikir akan kebesaran Allah SWT.
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.(ar ra’du: 4)”
SUMBER (GOOGLE/DKM IBAADURRAHMAN)