2.
Mencari
contoh kasus, arti, ruang lingkup dikaitkan dengan pemakaian atau penjabaran
metode ilmiah ?
Jawaban :
Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang
sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam
tahap, yaitu:
1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yangobjektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasilpercobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
2.Karakteristik Metode Ilmiah
Metode ilmiah
bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses
karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang
dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud
seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses
pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti
laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau
dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara
ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik,
atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan
regrasi.
Karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
a. Sistematik.
Berarti suatu
penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan
kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
b. Logis.
Suatu penelitian
dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik.
Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya
akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus
individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
c. Empirik.
Artinya suatu
penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,
yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang
kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada
tiga yaitu :
# Hal-hal empirik
selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan
satu sama lain)
#. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
#. Hal-hal empirik
tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab
akibat)
d. Replikatif.
Artinya suatu
penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan
harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan
kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional
variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
3.Langkah-Langkah Metode Ilmiah
a. Perumusan masalah
Proses kegiatan
ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini karene
manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering
timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah untuk
mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas
batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut.
Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat
diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut.
b. Pembuatan kerangka berfikir
Pembuatan kerangka
berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antar berbagai faktor
yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Pembuatan kerangka
berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan sintesis atas
keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi. Hal itu
diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan langsung.
c. Penarikan hipotesis
Hipotesis merupakan
dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis
dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang
lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.
d. Pengujian Hipotesis/eksperiment
Pengujian hipotesis
dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai
cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan
akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan
kesimpulan.
Pengujian hipotesis
juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang
diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung
hipotesis.
e. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan
penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Hipotesis yang diterima dianggap
sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi petrsyaratan
keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten
dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebanarannya.
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :
1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
Contoh Kasus Metode
Ilmiah Tentang Tumbuhan
Berikut ini
adalah contoh metode ilmiah biologi dan langkah-langkah metode ilmiah sederhana
:
I. Masalah
Pengaruh manusia sebagai
factor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
II. Rumusan Masalah
1. Apakah manusia berpengaruh terhadap
pertumbuhan tumbuhan ?
2. Bagaimana keadaan tumbuhan yang
dirawat secara baik oleh manusia, dan keadaan tumbuhan yang tidak dirawat ?
III. Observasi
· Mengamati tumbuhan yang selalu
dipelihara, dirawat, diberi air dan diberi pupuk oleh manusia, tumbuhan
tersebut tumbuh dengan subur.
IV. Hipotesis
· Mungkin tumbuhan akan tumbuh subur
oleh manusia.
V. Eksperimen
1. Tujuan :
· Untuk mengetahui pengaruh manusia
factor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
2. Alat dan bahan untuk melakukan
eksperimen tersebut :
· 2 pot ukuran sama
· 2 tanaman sejenis dan seukuran
· Tanah
· Pupuk
· Air
· Alat tulis
3. Cara Kerja :
· Isi pot 1 dengan tanah, tanaman, dan
pupuk lalu siram,
· Isi pot 2 dengan tanah, tanaman tanpa
di beri pupuk lalu disiram,
· Rawat tanaman dalam pot 1 secara
baik, sementara tanaman dalam pot 2 dibiarkan atau tidak dirawat,
· Amati tanaman dalam pot 1 dan pot 2 (
daun, batang, dahan ) lalu dibandingkan ke 2 tanaman tersebut.
VI. Kesimpulan
Setelah melakukan
eksperimen kemudian dengan mengamati tanaman tersebut selama beberapa hari
hasil yang saya dapat adalah :
· Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan baik
dengan daun, batang, dan dahan tumbuh sempurna,
· Tanaman pada pot 2 tumbuh dengan sebaliknya, tumbuh dengan
tidak baik dengan daun, batang, dan dahan tidak tumbuh dengan sempurna bahkan
terlihat layu,
· Jadi, manusia sebagai factor luar
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan, baik tidak nya tumbuhan
tersebut tumbuh
Sumber : http://pradiptavian.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar